Senin, 26 Maret 2012

The Use of SMS Reporting by Field Officer in Microfinance

SMS Report - Whys

1. LEADING INDICATORS, NOT LAGGING INDICATORS.
Latar :
Selama ini kita memahami bahwa hasil akhir adalah yang paling penting, terlepas dari bagaimana proses kita mendapatkan hasil akhir tersebut. Sering bahwa hasil akhir terlambat untuk kita antisipasi karena memng sudah terjadi.

Inisiatif :
Pelaporan aktifitas melalui SMS akan banyak memberikan informasi mengenai bagaimana tim melakukan aktifitasnya untuk mencapai target yang diberikan. Dalam hal prospek ke nasabah, laporan akan memberikan informasi mengenai jumlah prospek yahg ada. Dalam hal penagihan, laporan akan memberikan informasi jumlah nasabah yang berstatus janji bayar dan berapa debitur yang berhasil ditemui oleh petugas bank. Dengan demikian maka bank tidak lagi akan mengetahui informasi jumlah nasabah yang sudah dicairkan namun juga nasabah yang menjalani proses-proses sebelum pencairan. Juga kaitannya dengan pembayaran ataupun tabungan yang berhasil dikumpulksn.

2. BOOKING PROJECTION/ PROYEKSI PROSPEK
Latar :
Saat ini sulit bagi seorang pimpinan di cabang untuk mengetahui dan membuat prediksi booking yang didapat oleh tim di bawah supervisinya. Yang paling mungkin di dapat adalah kondisi terakhir dan komitmen booking dari tim namun komitmen tersebut tidak dapat di lakukan cek ulang apakah komitmen tersebut sesuai dengan keadaan sebenarnya dari tim yang bersangkutan.

Inisiatif :
Laporan melalui sms dapat memprediksi kira-kira berapa kemungkinan komitmen tersebut dapat dicapai dengan keadaan unit yang melaporkan. Hal ini dimungkinan karena setiap prospek dicatat dengan baik di database laporan aktifitas. Setiap prospek yang telah gagal janji untuk dilakukan tindak lanjut juga dapat diketahui sehingga dapat dipastikan bahwa jika target booking 1 milyar per unit namun ternyata jumlah prospek yang ada tidak sampai jumlahnya 1 milyard maka dapat dipastikan bahwa tim tersebut akan kesulitan mencapai target yang dibebankan.

3. PAYMENT COLLECTED PROJECTION/PROYEKSI PAYMENT COLLECTED
Latar :
Proses pengelolaan debitur dapat dimulai dari ketika accuunt tersebut telah ditugaskan kepda petugas bank untuk mulai dikerjakan. Petugas akan mulai untuk mengunjungi debitur dan jika tidak bertemu maka petugas akan menitipkan pesan kepada yang pihak yang ditemuinya. Jika telah berhasil ditemui maka debitur akan dimintai janji mengenai pembayaran angsurannya. Janji bayar ini yang nantinya akan berujung pada pembayaran. Saat ini pimpinan di unit belum dapat memperkirakan berapa jumlah pembayaran yang akan diterima karena data mengenai debitur yang janji bayar pun tidak diketahui oleh unit/cabang.

Inisiatif :
Dengan adanya pelaporan aktifitas dari mulai kunjungan, bertemu, janji bayar dan bayar maka pimpinan di cabang dapat memperkirakan berapa dari total janji bayar tersebut yang nantinya akan menjadi pembayaran. Tingkat konversi dari total janji bayar yang ada menjadi pembayaran tiap bulan dapat membuat kita mengetahui bahwa di bulan berjalan kira-kira akan berapa pembayaran yang dapat diterima dari total jumlah janji bayar yang ada.


4. TEAM BEHAVIOUR TREND/KECENDRUNGAN PERILAKU TIM
Latar :
Saat ini bank belum bisa memahami secara obyektif dan terukur mengenai kebiasaan dari aktifitas para petugas lapangannya. Yang diketahui hanyalah kebiasaan yang berupa hasil akhir seperti booking ataupun pembayaran. Namun kebiasaan kegiatan yang dilakukan sebelum booking ataupun sbelum pembayaran seperti apa yang sering dilakukan di awal bulan dengan prospek yang sudah ada, berapa rasio jumlah kunjungan booking /maintenance, dan tanggal berapa aktifitas maintenance mulai sering dilakukan belum dapat diketahui secara obyektif dan terukur oleh bank. Padahal dengan mengetahui pola aktifita tersebut maka bank dapat secara dini melakukan antisipasi jika ada strategi khusus yang harus dilakukan untuk perbaikan tingkat pertumbuhan ataupun tingkat kualitas. 

Inisiatif:
Dengan adanya pelaporan melalui sms maka kita dapat mengetahui secara ini tren kecendrungan aktifitas petugas lapangan yang mempunyai imbas buruk pada kualitas portfolio. Pada kasus menjelang lebaran maka bank dapat segera menginstruksikan kepada unit untuk lebih secara dini melakukan kunjungan di awal bulan ramadhan sehingga angsuran dapat segera dibayarkan sebelum habis dipakai untuk berbagai keperluan. Instruksi ini dapat segera diketahui dan dimonitor seberapa jauh penggunaannya di lapangan sehingga penekanan ataupun perubahan kebijakan dapat segera dilakukan untuk memastikan bahwa kebijakan ini telah dijalankan dengan baik sehingga efek positifnya untuk perbaikan kualitas portfolio dapat segera terealisasikan.

5. ACTIVE EMPLOYEE DATABASE/MENGETAHUI JUMLAH PEGAWAI YANG AKTIF 
Latar:
Saat ini sulit bagi bank untuk mengetahui secara tepat berapa jumlah pegawainya yang benar-benar aktif bekerja, karena secara teknis menmang hal tersebut sulit dilakukan ditambah lagi dengan masalah jarak debitur dan cabang yang terpencar atau mungkin secara remote sulit untuk dijangkau. 

Inisiatif :
Laporan secara sms akan memberitahukan berapa jumlah no handphone yang mengirimkan laporan. Jika laporan dilakukan oleh kepala unit, maka kita tetap dapat mengetahui jumlah pegawai yang melakukan pengiriman karena terdapat isian berupa nomor induk pegawai nya.

6. MAINTENANCE REINFORCEMENT STRATEGY/STRATEGI PENGERAHAN DAYA UNTUK MAINTENANCE DEBITUR YANG ADA.
Latar :
Saat ini sulit instruksi untuk melakukan pengelolaan sudah biasa dilontarkan dari mulai tingkat unit, cluster/area sampai dengan kantor pusat. Namun seringnya instruksi tersebut dilontarkan tanpa strategi yang konkrit menyebabkan semakin berkurangnya kegentingan dan urgensi mengenai pentingnya maintenance padahal aktifitas ini merupakan aktifitas kunci dalam menjaga kualitas jika calon debitur telah menjadi debitur.

Inisiatif:

Why we have to Use EDC or Handheld to Mitigate the Micro Segmen Risk

Handheld - 32 Whys

01. EDUKASI MENABUNG. Mendidik nasabah mikro untuk menabung. 
Latar :
- Pola penghasilan/income  debitur segmen kredit produksi segmen mikro bervariasi dari mulai penghasilan harian, mingguan dan bulanan bahkan multi mulanan
- Tangganl jatuh tempo di tentukan berdasarkan sistem bulanan non cycle.

Isu :
- Penghasilan habis dikarenakan akan dipakai untuk keperluan usaha dan tidak disisihkan untuk cicilan bulanan yang jatuh tempo sebulan sekali

Solusi HH :
- Handheld mempunyai kemampuan untuk langsung melihat jumlah saldo tabungan
- Pada saat mengqmbil uang untuk rekening pinjaman debitur, petugas dapat menawarkan debitur untuk menyisihkan sebagian uang hasi produksinya dengan jumlah seberapapun untuk diposting ke rekening tabungannya
- Sistem seperti ini yang seharunsnya dikembangkan oleh perkreditan mikro bukan fokus pada tabungan tapi fokus kredit.

02. CEGAH LAPPING.  Pemakaian yang intensif akan mengurangi kemungkinan lapping dan missing payment.
Latar :
Pekerjaan penagihan menggunakan petugas  mengharuskan mengantqrkan uang ke cabang stelah mendatangi rumah debitur utuk mengqmbil uang penagihan (pickup money)

Isu :
- Dengan kebutuhan yang ada dan gaji yang minim, maka godaan untuk mengqmbil uang hasil penagihan cukup tinggi.
- Tingkat pendidikan nasabah low segment yang rendah memungkinkan petugas bank untuk melakukan tindak penyimpangan yang tidak dipahami oleh debitur
- Jarak antara pengambilan uang dan cabang yang terkadang cukup jauh akan memberikan kesempatan kepada petugas untuk tidak menyetorkn uang ke rumah dan uang dapat dipergunakan untuk keperluqn apapun dan olewh siapapun ketika disimpan uang di rumah.

Solusi HH:
- HH mempunyai kemampuan untuk akses ke dalam data ke system walaupun tidak online. Yang diakses termasuk data mengenai data tabungan dan pinjaman.
- Pada saat yang debitur membayar maka debitur akan mengetahui uang yang ada nantinya posting ke dalam system. Pada saat yang sama pula debitur dapat mengetahui jumlah sisa Hutang dan juga akumulasi tabungan serta dapat pula menyimpan bukti lembaran print-out nya.

04. MGM & REFERRAL. Mendapatkan referensi dari nasabah yang baik untuk calon nasabah baru
Latar:
-  Target dari hari ke hari semakin berat dengan kenaikan target pertumbuhan yang tinggi untuk bisnis mikro sehingga target per petugas akan ditentukqn semakin lama semkin tinggi.
- Tetap diperlukan nasabah baru untuk menaikkan jumlah kelolaan per petugas, terutama untuk petugas baru.

Isu :
- Pesaing mikro semakin banyak memasuki pasar mikro dan mencari nasabah baru untuk memulai pertumbuhan bisnis sehingga petugas akan srmakin lama mencari nasabah baru.
- Kesulitan paling berat dirasakan oleh petugas yang baru bergabung di bisnis mikro.

Solusi HH :
- Dengan adanya handheld, maka petugas akan Semakin dekat dan sering mendatangi nasabah dan lingkungannnya.
- Nasabah yang puas dengan layanan dari petugas akan mereferensikan jasa petugas kepada rekanan yang membutuhkan ataupun mengalami kesulitan dengan modal atau jasa kredit pemberi modal dari bank lain.
- Nasabah yang usahanya berkembang akan dilihat oleh pesaing atau juga pelaku kredit usaha yang lain, baik dekat ataupun jauh dari lokasi usaha dan akan merasa tertarik dengan pola penarikan iuran harian dengan alat bantu berbasis teknologi

04. PAKSA VISIT. Memaksa petugas  utk melakukan kunjugan.
Latar:
- Nasabah kredit usaha mikro harus menjaga tempat usaha nya karena kemungkinan datangnya nasabah/konsumen
- Petugas bank harus mengeluarkan ongkos untuk melakukan kunjungan dari kantor ke tempat debitur

Isu :
- Kondisi keuangan petugas semakin minim sejak uang dikreditkan ke rekening petugas sehingga akan berpikir ulang untuk mengeluarkan ongkos mengunjungi debitur
- Petugas lebih senang melihat ke dalam system dan melihat data bahwa debitur sudah membayar daaripaada melakukan kunjungan

Solusi HH:
- Dengan adanya handheld maka petugas akan dipaksa untuk melakukan kunjungan krn debitur sudah terbiasa utk melakukan pembayaran secara pickup. 
- Jika petugas yang hiasanya hadir ternyata tidak datang, maka debitur akan menanyakan keberadaan petugas dan hal ini dapat berimbas pada customer service level di masing2 unit

05. AKRAB, DEKAT.mMendekatkan diri dengan komunitas. 
Latar :
Debitur kredit mikro erat terkait dengan komunitas lingkungqn di mana debitur tersebut tinggal. Pengaruh lingkungan sekitar akan mempengaruhi omzet bisnis, kesinambungan bisnis,  dan kelayakan pemberian tambahan kredit 

Isu:
Petugas tidak mengetahui detail dan karakter dari debitur dan lihgkungan yang terkait dengan debittur tersebut.

Solusi :
Dengan semakin seringnya petugas melakukan kunjungan ke debitur maka sepanjangan jalan,  petugas akan melihat komunitas dari debitur dan petugas secara terpaksa dan atau tidak langsung akan secara magnetis juga bergerakminimal melihat, mendengar, dan berbicara dengan komunitas.

06. GREEN AREA.mMendisiplinkan konsep green area.
Latar :
Petugas bank dapat melakukan proses pemberian kredit di mana saja karena secara operasional tidak ada yang membatasi pemberian kredit tersebut.

Isu :
Pemberian kredit yang jauh dari lokasi kerja dan komunitas dapat menyebabkan beberapa hal :
1. Sulitnya melakukan pengelolaan terhadap debitur karena letak yang berjauhan antara satu debitur dengan yang lain
2.Waktu prduketif kerja petugas akan bekerja karena habis melakuakan operasional di jalan menuju atau kembali dari r umah debitur.
3.

Solusi :
Dengan handheld yang terpasang, maka petugs juga akan mengutamakan untuk bergerak ke lingkungan sekitar debiturnya

07. ALAT ABSENSI. Menjadi alat absen petugas lapangan.
Latar :
Kehadiran petugas menjadi poin penting baik bagi debitur atuapun bagi bank. Bagi debitur, petugas merupakan media untuk berkomunikasi dengqn pihak bank. 

Isu:
Petugas bank malas mengunjungi nasabah dengan berbagai alasn  dan datang ke kantor tidak tepat waktu, datang 2 hari sekali ataupun bahkan tidak datang dalam jangka waktu yang lama.

Solusi HH:
Setiap hari, petugas mau tidak mau diharuskan mengupload hasil pembayaran dari nasabah ataupun mendownload informasi terbaru mengenai nasabah kelolaannya. Aktifits ini secara tidak langsung mengharuskan petugas untu datang ke kantor. Kedatangan petugas ini merupkan bentuk absensi secara tidak langsung. 

08. Memonitor perjalanan petugas
Setiap jam pembayaran akan mencerminkan rute dan pola perjalanan petugas.  Petugas yang mempunyai kebiasaan untuk prospek debitur baru dan kemudian siang/sore baru melakukan kunjugan maintenance pun akan terlihat dalam tracking jam perjalanan petugas. 

09. TOP UP. Meningkatkan penjualan melalui topup.
Latar :
Peningkatan baki debet di kredit mikro tidak harus dilakukan dengan menambah debitur baru namun justru dengan membina hbungan baik dengan nasabah

10.KREDIT TASIK.  Mendekatkan diri dengan konsep kredit mikro Indonesia melalui  legenda kredit tasik yang sudah terbukti efektif.

11. JIWA MIKRO. Menjadian petugas semakin menjiwai konsep kredit mikro
Brjalan ke pasar, tempat usaha ataupun ke tempat kediaman debitur serta berusaha untuk memahami kegiatan debitur, dengan demikian maka petugas akan semakin memahami karakter dan psikologis debitur serta kegiatan yang dijalani oleh debitur.

12. HEMAT BIAYA. Menghemat biaya dan tenaga yang diperlukan jika cara yang digunakan untuk mencegah lapping adalah dengan cara membuat dan melakukan management print out number slip payment.

13. Menghemat effort verifikasi dan analisa kredit dengan kualitas nasabah yang baik

14. JAGA KOLEKTIBILITAS. Penggunaan handheld akam meningkatkan jumlah transaksi baik ke rekening tabungan ataupun ke rekrning pinjman. 
Berdasarkan data yang didapat dari transaksi yang ada di tabungan, !perlihatkan data saving harian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa semakin sering ada transaksi di rekening tabungan maka kolektibilitas nasabah akan semakin baik.

15. PENYANGGA ANGSURAN. Rekenings tabungan dapat langsung dipakai  untuk menutupi angeuran uang nblm terbayar teresebut.
Debitur mikro mempunyai tingkat kestabilan keuangan yang jauh lebih reandah dibandingkan debitur konsumen.

Jika satu bulan debitur tidak membayar, maka twbungan yang ada dapat digunakan untuk menutupi cicilsn yang belum terbayar.

16. KREDIT KEBUN
Latar :

Isu :


Solusi HH: 
Dengan menggunakan handheld, maka permasalahan debitur yang diharus bayar di kebun  dan dipickup pembayarannya tidak akan menjadi bermasalah lagi dari sisi administrasi karena pembayaran akan masuk ke system secara rapi tanpa harus reconsile.

17. KSM POS
Latar :
Pembayaran PT POS ke setiap pensiunan bank dilaksanakan secara manual dengan menggunakan slip setoran. Misalkan ada 50 debitur pensiunan maka 50 slip setoran dan uangnya akan dibuat oleh jurubayar PT. POS untuk kemudian diberikan ke petugas bank.

Isu:
- Jurubayar PT. POS tidak menyerahkan uang dan slip setoran 50 debitur tersebut 
- Petugas bank tidak menyerahkan semua uang 50 debitur tersebut ke bank

Solusi HH :
HH akan merekam seluruh transaksi dengan secara detail sehingga baik pihak bank ataupun pt.pos dapat merekonsiliasi jika ada permasalahan dengan selisih pembyaran.

18.UANG VISIT. Menghilangkan kebiasaan petugas untuk meminta uang ke atasan dalam melakukan kunjungan.
Semakinn hari uang gaji petugs bank habis untuk keperluan hidup dan terkadang harus mminta uang kepada atasan, teman ataupun tempat lain dalam melakukan kunjungan

Solusi HH:
HH akan membuat petugs dan mengarahkan penjualan ke debitur dengan basis komunitas Yang disebabkan karena referensi dari nasabah yang sudah menikmati cicilan dijemput dan menambah tabungannya

19. HINDARI CALO
Handheld akan dapat mendeteksi calo karena setiap MKS yang melakukan booking melalui calo tidak akan dapat mengunjungi debitur karena debiturnya fiktif atau hanya menerima sebagian kecil dari uang yang seharusnya. 

Debitur tidak akan mau dan mampu membyar secara harian dan rutin karena usng yang diterima tidak sesuai dengan yang ditagihqkan. Bahkan kunjungan tidak akan pernah dilakukan terhadap debitur tersebut karena memang tidak ada debiturnya.n

20. M3 KETAHUAN MELAKUKAN FRAUD
Dengan menggunakan handheld maka MMM tidak akan menugaskan 

21. PLAFONDERING
Setiap nasabah baru akan dipotong sekian persen untuk dibayarkan sendiri dengan cicilan oleh M3 tersebut. Lama2 M3 bisa jadi tidak kuat utk membayar dan akhirnya membayar dengan menggunakan dan mengambil cicilan dari nasbah lain.

M3 yg tahu akan cegah mks datang ke tempat itu karena system plafondering membuat m3 akan mengambil uang dengan system gali lobang tutup lubang. 

Nasabah terbuka dan curhat bahwa sebenarnynya uang yang diterima nggqk sebanyak segitu. Nasabah yang terbuka akan muncul karena mks mengunjungi nasabah ssecara rutin dengan menggunakan handheld.

22. MMC LEBIH SEMANGAT
Mks jual putus, dgn hh nggqk bisa jual putus. MMC lebih semangat krn mks nggak jual putus dan 

23. MENGARAHKAN ke KREDIT KECIL
Kredit skala besar hanya akan menguntungkan pihak selain mks krn insentif yang dihasilkan kecil ealaupun secara bade besar. MKS akan merwugi jika menggunakan system baki debet besar dan jika menggunakan handheld ia akan beruntung

24. SILATURAHMI  DATANGKAN REZEKI
Dengan menggunkaan handheld maka mks akan sering melakukan kunjungan. Dengan sering melakukan kunjungan maka terjadi seringnya silaturqhmi dan secara spiritual, semakin banyak silaturahmi maka rezeki juga akan makin baik.

25. HILANGKAN MKS YG NONGKRONG DAN MENUNGGU NASABAH
Handheld akan memacu MKS untuk melakukan kunjungan  sehingga tidak ada lagi MKS yang nongkrong di depan kantor untuk menunggu nasabah datang dan melakukan prospek ke nasabah tersebut. Hal ini dapat terjadi krn selama ini MKS tidak dipaksa untuk melakukan kunjungan ke nasabah melalui mekanisme tapi hanya sebatas suruhan saja. 

26. KEPUASAAN PELANGGAN. Senangnya dijemput uang cicilan dan bahkan menambah tabungan. Kelebihan dibandingkan kredit tasik.
Latar :
- Persepnsi bahw Nasabah low segmen tidak memerlukan dan mementingkan kepuasaan dalam berbisnis dengan bank karena kecilnya limit kredit yang mereka ambil
- Debitur kredit mkiikro bank juga adalah sama seperti debitur nasabah kredit limit besar 

Isu :
- Pola pikir petugas yang berpikir sama seperti pegawai bank umumnya yang tidak mementingkan kepuasaan pelanggan kredit mikro

Solusi HH:
 HH akan membuat pelanggan kredit mikro lebih menjadi lebih puas dan lama bertahan karena fanatisme kalangan low segmen lebih mudah terbangun dari pada kelas di atasnya.


27. DEBITUR KUD.


28. ALAT TAKE OVER. Kecanggihan alat dan jasa yang baik membuat nasabah lain tertarik menggunakan jasa kredit dari bank tempat petugas bank bewkerja.
Latar :
Salah satu jalur pertumbuhan kredit mikro adalah melalui jalur take over/ambil alih dari bank lain.

Isu :
Nasabah take over sulit diambil alih karena sudah puas dengan servis yang didapat selama ini dengan bank lamanya.n

Solusi HH :
Alat berbasis teknologi masih jarang ditemukan di pasaran perkreditan mikro sehingga kehadirannya di komunitas akan menarik perhatian


29. PELUNAK HATI. Nasabah yg sebelumnya trauma pernah tertipu olehBPR, koperasi dan petugas lapangan.
Latar :
Penyimpangan uang tarikan dari nasabah yang dilakukank petugas lapangan dapat membuat nasabah trauma untuk mengambil kredit mikro.

Isu :
Tipe nasabah tersebut sulit untuk ditarik menjadi nasabah mikro.

Solusi HH:
Nasabah dapat diyakinkan bahwa kejadian tersebut kecil sekali kemungwkinan untuk dilakukan jika dengan menggunakan HH karena HH berfungsi sebagai alat pencegah lapping (lihat poin ttg lapping).

30. NEW CUSTOMER RETENTION. Menjaga nasabah baru yang susah payah untuk didapat sebelumnya.
Latar :
Mencari nasabah baru non top up atau refill adalah aktifitas yang biasa dilakukan petugas terutama petugas baru, dalam meningkatkan jumlah kelolaannya

Isu :
Debitur yang sulit untuk dicari terkadang juga mudah untuk tidak menjadi debitur lagi atau pindah atau diambil alih (take over) bank lain sedangkan mencari debitur baru dalam rangka meningkatkan kelolaan  jauh lebih sulit dari pada meningkatkan jumlah kelolaan dengan metode top up atau refill

Solusi HH:
- HH akan menjadikan debitur baru dikunjungi tiap hari sekaligus melihat kondisi ekonomi dari debitur dan memastikan debitur tetap dalam keadaan yang abaik
- Bentuk perhatian tersebut akan terasa menyenangkan untuk debitur baru kredit mikro dari sebuah bank
- Setiap keluhan dapat disalurkan karena banyaknya kesempatan bertemu dengan petugas bank
- Semakin sering keluhan nasabah baru tersebut didengar dan dicarikan solusinya maka semakin debitur tersebut akan bertahan menjadi debitur mikro bank bersangkutan.

31. REVIEW DGN ATASAN. Petugas bank akan terpaksa harus review dengan atasan.
Latar : 
Pentingnya koordinasi antara petugas dan atasannya dalam kmelakukan aktigifitas harian dalam rangka pencapaian target dan juga untuk menjaga agar kontrol internal dapat dijalankan dengan baik

Isu :
Petugas lapangan malas berkoordinasi dengan atasan mulai dari masalah perilaku, psikologis sampai dengan indikasi penyimpangan.

Solusi HH:
HH mengharuskan ptugas lapangan untuk menguopload dan download hasil setoran karen jika tidak diupload dan download maka hasil pembaywaran nasabah tidk terupdate di dalam system.


32. LEBIH CEPAT


33. ADA BATASAN SETIAP YG PAKAI HH UTK AMBIL UANG DARI  NASABAH




Perkembangan jumlah hh
Maksimal jumlah yg dipakai
Buat ketentuan ttg handheld